MERAWAT BURUNG LOMBA
DAN TREND SUARA
MASTER UNTUK BURUNG LOMBA
Bagaimana mempersiapkan burung berkicau ke
kancah lomba?
Suara master
apa saja yang menjadi trend pada lomba
burung berkicau?
Mempersiapkan burung berkicau ke kancah lomba
Lomba burung berkicau atau kontes burung berkicau semakin marak di sejumlah daerah di Tanah Air. Ini merupakan suatu fenomena positip dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para peserta kontes dan para penghobi burung berkicau. Adalah kebanggaan tersendiri apabila salah satu burung berkicau milik kita dapat meraih prestasi bergengsi di suatu even lomba.
Untuk dapat menghantarkan burung ke podium bergengsi di even lomba burung berkicau, ada beberapa aspek penting yang harus kita perhatikan yang berkaitan dengan burung yang akan kita lombakan.
Aspek-aspek penting tersebut ialah:
1.
Aspek Materi Dasar,
yaitu individu dari burung itu sendiri.
Materi dasar
meliputi:
- Karakter irama lagu dan kemampuan membawakan lagu.
- Kerapatan speed irama lagu.
- Peak volume suara.
- Tebal tipisnya suara.
- Mental bawaan.
- Karakter bawaan.
Umumnya untuk hal-hal yang menyangkut materi dasar, kita melihat dari dasar katuranggan burung tersebut. Walaupun hal ini tidak sepenuhnya 100% benar.
Ada beberapa acuan untuk pemilihan burung bahan yang akan dipersiapkan di kancah lomba atau kontes burung berkicau.
Pilihlah materi
dasar sebagai berikut:
-
Burung dalam kondisi sehat. (Bulu mengkilap, kedua sayap menutup rapat, mata tidak sayu dan gerakan burung lincah).
-
Postur tubuh seimbang (selaras), proporsional dari paruh sampai ekor.
-
Rajin bunyi, pilihlah materi dasar yang rajin bunyi (minimal rajin ngeriwik).
-
Memiliki variasi irama lagu dan kerapatan speed irama lagu yang baik. (Perhatikan panjangnya paruh, letak posisi lubang hidung pada pangkal paruh, pilihlah paruh yang lebih panjang dan posisi lubang hidung yang mendekati pangkal kepala).
-
Memiliki volume suara tebal dengan peak volume suara diatas rata-rata.(Perhatikan komposisi besarnya pangkal paruh, tebal paruh dan panjang pendeknya leher).
-
Memiliki mental tarung yang baik, pilihlah yang mempunyai sifat fighter tinggi. Bisa dikenali dengan ciri-ciri mata besar melotot, ukuran kepala lebih besar, posisi kaki bila berdiri sedikit menggangkang dan jari-jari mencengkram kuat pada tangkringan)
-
Memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. (Bisa dikenali dengan pengamatan pada tingkah laku burung; lebih lincah dan responsif, bagian pupil matanya bersih dan ukurannya lebih besar).
2. Aspek Polesan.
ini
merupakan aspek yang sangat penting, karena
dari polesan yang benar dan tepat sesuai
dengan
karakter burung, merupakan jalan
mulus untuk menuju ke podium kehormatan di
even lomba.
Aspek Polesan meliputi:
A. Identifikasi atau kenali karakternya.
Karakter setiap individu burung tidak akan pernah sama persis, kenali dan pahami baik-baik karakter dari calon jawara milik anda. Ini faktor terpentingnya! Karena dengan mengetahui karakternya secara tepat, akan semakin mudah kita mengatur dan mengoptimalkan kemampuan dari burung tersebut.
B. Pola perawatan yang baik. Mulai dari perawatan harian, perawatan pra lomba dan perawatan pasca lomba. Meliputi: Mandi dan jemur yang teratur. Mandi dan jemur bukan hanya untuk menjaga kesehatan burung dan mengektrak pro-vitamin D3 menjadi vitamin D3 pada tubuh burung, tetapi mandi dan jemur merupakan suatu kebutuhan psikologis dari burung. Burung akan merasa senang dan nyaman dengan mandi dan penjemuran yang teratur.
C. Pelatihan Phisik, yaitu mengumbar di kandang sport atau kandang umbaran dan penjemuran rutin yang tepat. Tujuannya agar otot-otot dan organ-organ vital pendukung pada tubuh burung dapat berfungsi secara optimal, pelatihan phisik sangat penting dan sangat dibutuhkan. Disamping melatih otot sayap, dada, paha, kaki dan melatih agar pernafasan menjadi lebih baik, pengumbaran ini juga membawa kesenangan tersendiri bagi burung. Karena dengan pengumbaran ini, burung dapat terbang dengan leluasa sehingga susunan bulu-bulu sayap dan ekor akan lebih tertata dengan sempurna.
D. Pengaturan menu pakan yang tepat dan seimbang (pakan utama, extra fooding, Multivitamin dan Mineral)
Disini kita memang dituntut memahami karakter fisiologis dari masing-masing burung. Karena dengan komposisi yang tepat dan seimbang, kemampuan burung akan dapat kita optimalkan. Sangat mustahil kita bisa menyediakan pasokan pakan persis seperti di habitat aslinya, tetapi dengan ketersediaan pakan buatan (voer) yang telah diramu sedemikian rupa, hal ini bukanlah suatu masalah.
Aspek Polesan meliputi:
A. Identifikasi atau kenali karakternya.
Karakter setiap individu burung tidak akan pernah sama persis, kenali dan pahami baik-baik karakter dari calon jawara milik anda. Ini faktor terpentingnya! Karena dengan mengetahui karakternya secara tepat, akan semakin mudah kita mengatur dan mengoptimalkan kemampuan dari burung tersebut.
B. Pola perawatan yang baik. Mulai dari perawatan harian, perawatan pra lomba dan perawatan pasca lomba. Meliputi: Mandi dan jemur yang teratur. Mandi dan jemur bukan hanya untuk menjaga kesehatan burung dan mengektrak pro-vitamin D3 menjadi vitamin D3 pada tubuh burung, tetapi mandi dan jemur merupakan suatu kebutuhan psikologis dari burung. Burung akan merasa senang dan nyaman dengan mandi dan penjemuran yang teratur.
C. Pelatihan Phisik, yaitu mengumbar di kandang sport atau kandang umbaran dan penjemuran rutin yang tepat. Tujuannya agar otot-otot dan organ-organ vital pendukung pada tubuh burung dapat berfungsi secara optimal, pelatihan phisik sangat penting dan sangat dibutuhkan. Disamping melatih otot sayap, dada, paha, kaki dan melatih agar pernafasan menjadi lebih baik, pengumbaran ini juga membawa kesenangan tersendiri bagi burung. Karena dengan pengumbaran ini, burung dapat terbang dengan leluasa sehingga susunan bulu-bulu sayap dan ekor akan lebih tertata dengan sempurna.
D. Pengaturan menu pakan yang tepat dan seimbang (pakan utama, extra fooding, Multivitamin dan Mineral)
Disini kita memang dituntut memahami karakter fisiologis dari masing-masing burung. Karena dengan komposisi yang tepat dan seimbang, kemampuan burung akan dapat kita optimalkan. Sangat mustahil kita bisa menyediakan pasokan pakan persis seperti di habitat aslinya, tetapi dengan ketersediaan pakan buatan (voer) yang telah diramu sedemikian rupa, hal ini bukanlah suatu masalah.
Pilihlah
voer yang cocok
dengan sistem
metabolisme burung
yang kita miliki, perhatikan
komposisi
dan kandungan pendukung tambahan yang ada
pada voer tersebut.
Disamping pemberian pakan utama sebagai makanan pokok, pakan tambahan (extra fooding) juga memegang peranan yang sangat penting bagi burung. Karena pada pakan tambahan ini sangat banyak mengandung asam amino, asam nukleat dan lain sebagainya yang dapat diserap secara langsung pada sistem metabolisme tubuh burung.
Pakan tambahan
(extra fooding) yang umumnya kita berikan
kepada burung berkicau antara lain:
- Jangkrik
- Kroto Segar
- Belalang
- Cacing Tanah
- Undur-undur
- Kelabang
- Orong-orong
- Ulat Kandang
- Ulat Bambu
- Ulat Hongkong
- Ulat Jerman
- Udang
- Anak Ikan
- Dan lain-lain
- Ulat Kandang
- Ulat Bambu
- Ulat Hongkong
- Ulat Jerman
- Udang
- Anak Ikan
- Dan lain-lain
Disamping pemberian pakan utama dan pakan
tambahan seperti diatas, pemberian
multivitamin dan mineral juga sangat
penting.
Vitamin
dan
mineral
memang dibutuhkan dalam skala sangat kecil
sekali, tetapi apabila kebutuhan akan hal
ini tidak terpenuhi, akan berakibat fatal
untuk kesehatan burung; misalnya:
kelumpuhan, sakit yang berkepanjangan dan
menyebabkan kelainan yang menyimpang.
Pilihlah Vitamin/Multivitamin dan Mineral yang memang dibuat khusus untuk burung. Berikan secara tepat dan bijaksana secara rutin pada setiap interval waktu tertentu.
Pilihlah Vitamin/Multivitamin dan Mineral yang memang dibuat khusus untuk burung. Berikan secara tepat dan bijaksana secara rutin pada setiap interval waktu tertentu.
Apa itu istilah "Stelan" pada Burung Berkicau?
Kita sering mendengar istilah "stelan" dalam pola perawatan dan pola pakan burung berkicau. Stelan disini bisa kita analogikan seperti kita meng-adjust atau menyetel karburator sepeda motor dirumah kita.
Agar karburator
sepeda motor tersebut dapat berfungsi secara
optimal, diperlukan pasokan BENSIN,
PENGAPIAN pada busi dan UDARA pada ruang
bakar yang seimbang. Apabila komposisi
ketiga unsur tadi bisa tepat dan seimbang,
maka karburator tersebut akan bekerja secara
optimal dan sepeda motor akan dapat berjalan
dengan baik.
Kembali ke dunia burung berkicau, kita bisa mengibaratkan pakan utama (voer) dan extra fooding (EF) adalah BENSIN, mandi adalah UDARA serta jemur dan pengumbaran adalah PENGAPIAN.
Bagaimana?
Sangat mudah dimengerti bukan?
Maka dari itu, kenali dan pahamilah "TIPE
KARBURATOR" (burung milik anda) agar bisa
menyetelnya dengan mudah sehingga dapat
bekerja optimal.
E. Melatih mental.
Burung yang jinak belum tentu memiliki mental yang baik, begitu juga sebaliknya burung yang sedikit liar belum tentu memiliki mental yang kurang baik.
E. Melatih mental.
Burung yang jinak belum tentu memiliki mental yang baik, begitu juga sebaliknya burung yang sedikit liar belum tentu memiliki mental yang kurang baik.
Dalam hal ini,
sangat banyak cara untuk melatih mental,
antara lain: mengisolasinya untuk beberapa
waktu, mengatur secara tepat tingkat birahi
dan latihan mental lewat di trek dengan
burung sejenis yang kemampuannya lebih
rendah.
Jangan pernah
memaksakan burung yang belum siap untuk
diadu atau ditrek dengan burung yang lebih
tua umurnya dan lebih gacor. Karena akan
membuat mental burung tersebut menjadi down
dan menjadi stress. Hal ini akan membuat
permasalahan baru yang mungkin akan lebih
rumit.
F. Kemampuan beradaptasi. Yaitu melatih kemampuan burung untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan yang baru.
F. Kemampuan beradaptasi. Yaitu melatih kemampuan burung untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan yang baru.
Dalam waktu-waktu tertentu usahakan burung tersebut selalu ditempatkan di tempat yang ramai dan suasana tempat yang baru. Sehingga burung akan sangat terbiasa dengan segala perubahan suasana disekitarnya. Tujuannya adalah agar burung terbiasa dan dapat beradaptasi dengan cepat.
Contoh yang banyak terjadi:
Seekor burung
Anis Merah yang sangat gacor dan selalu
teler di rumah, akan diam membisu di
lapangan lomba karena bingung dan takut
dengan ramainya penonton dan para juri yang
lalu lalang di bawahnya. Belum tentu burung
Anis Merah tersebut tidak memiliki mental
tarung yang baik, tetapi bisa jadi burung
tersebut takut dan tidak terbiasa dengan
suasana baru, teriakan-teriakan penonton dan
para juri yang lalu lalang di sekitarnya.
Belum lagi melihat kerodong yang
beterbangan... :)
Bagaimana?
Masuk akal bukan?
G. Pemasteran
yang Tepat.
Ada 2 hal
penting yang harus diperhatikan, yaitu:
-
Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung yang akan dimaster. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar. Sangat baik apabila dapat mengikuti trend irama lagu yang ada. Misalnya Tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu dan ngeroll.
-
Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dengan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
Trend Suara Master untuk Lomba Burung Berkicau
Sebenarnya tanpa dilakukan proses pemasteranpun, burung akan dapat berkicau dengan baik. Karena pemasteran disini, bertujuan untuk menambah database atau koleksi variasi irama lagu dan suara tambahan di dalam memori burung tersebut. Pemasteran burung berkicau dapat kita lakukan dengan menggunakan burung-burung master, burung sejenis dan media lain.
Pada prinsipnya proses pemasteran itu adalah sama dengan proses doktrin. Sering didengar dan cocok dengan tipe suaranya, maka akan direkam dan ditirukan. Sangat sederhana prinsipnya.
Kembali ke filosofi dari burung berkicau, nilai utama dari burung berkicau adalah kualitas dari irama lagu yang dilantunkannya. Begitu juga dengan faktor penilaian utama pada kontes burung berkicau, irama lagu memiliki faktor penentu utama untuk mengumpulkan point menuju kemenangan.
Dalam hal memaster burung berkicau, sebaiknya kita wajib memperhatikan dengan seksama karakter bawaan dari masing-masing individu burung yang kita miliki tersebut. Hindari pemaksaan lagu, karena akan berakibat fatal.
Sebagai contoh:
Anis Merah berkarakter suara rock and roll
di master dengan burung master yang bertipe
suara jazzy, hasil yang kita dapatkan adalah
Anis Merah tersebut akan melagukan irama
lagu patah-patah yang sangat sumbang
kedengarannya.
Disinilah mengapa faktor identifikasi atau mengenali karakter burung merupakan hal yang sangat penting.
Trend suara isian atau suara master pada setiap daerah selalu berbeda, karena yang jadi permasalahan adalah bukannya trend itu sendiri, tetapi keluwesan burung melantunkan irama lagu tersebut sehingga bisa mendominasi lawan-lawannya di arena lomba. Maka di dalam kontes burung berkicau sebenarnya tidak ada mengenal istilah trend suara master.
Tetapi ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam hal pemilihan suara-suara master. Irama lagu berinterval lebar, tonjolan-tonjolan yang memekakkan dan crecetan dahsyat belumlah cukup untuk saat ini. Pilihlah juga suara burung-burung master yang bukan hanya dapat mencuri perhatian juri dan penonton, tetapi hendaknya bisa menjatuhkan mental lawan-lawannya sewaktu mendengarnya, sehingga burung-burung lain akan jatuh mentalnya dan tidak akan berkerja secara optimal.
Kita ambil
contoh; Apabila ada 10 ekor Kucing yang
sedang berkumpul bersama. Tiba-tiba satu
dari sepuluh ekor Kucing tadi
menyalak-nyalak seperti seekor Anjing. Sudah
bisa kita tebak apa yang terjadi pada 9 ekor
Kucing yang lain. 9 Kucing lainnya akan lari
terbirit-birit dan bersembunyi.
Di dalam
dunia Burung, hirarki rantai makanan seperti
ini juga berlaku. Naluri setiap individu
burung dari berbagai kelas dan spesies akan
memilikinya, karena diturunkan secara
genetis. Coba anda perhatikan..!
Sebagai contoh,
2 ekor burung Murai Batu dan burung Kacer
yang sangat top form dan gacor, akan terdiam
dan jatuh mentalnya begitu mendengar
teriakan-teriakan suara burung Kestrel
(burung predator sejenis Elang/Falcon) yang
ada di sekitarnya.
Bagaimana
menurut anda? Apakah hal diatas hanya suatu
wacana dan opini saja? Think Smart..!
Suara-suara burung master yang cocok untuk burung lomba antara lain:
- Jalak Nias
- Jalak Putih
- Jalak Hitam
- Jalak Bali
- Jalan Suren
- Jalak Rio-rio
- Belalang
- Cililin
- Cucak Jenggot
- Cucak Cungkok
- Kapas Tembak
- Branjangan
- Keluarga Kestrel
- Keluarga Falcon
- Keluarga Parrot
- Jalan Suren
- Jalak Rio-rio
- Belalang
- Cililin
- Cucak Jenggot
- Cucak Cungkok
- Kapas Tembak
- Branjangan
- Keluarga Kestrel
- Keluarga Falcon
- Keluarga Parrot
- Keluarga
Alap-alap
- Keluarga
burung Predator
- Gereja
- Walet
- Panca Warna
- Keluarga Pelatuk
- Tengkek
- Parkit
- Love Bird
- Jangkrik
- Srikatan
- Vireo
- Gereja
- Walet
- Panca Warna
- Keluarga Pelatuk
- Tengkek
- Parkit
- Love Bird
- Jangkrik
- Srikatan
- Vireo
- Reeno
- Fly Catcher
- Cardinal
- Cardinal
- Wabler
- Wren
- Jay Red
- Dan lain sebagainya.
Pilihlah tipe suara burung master yang memiliki tonjolan, irama lagu dengan interval yang dalam, lagu tidak monoton dan sesuaikan dengan karakter dasar suara burung yang kita miliki.
- Jay Red
- Dan lain sebagainya.
Pilihlah tipe suara burung master yang memiliki tonjolan, irama lagu dengan interval yang dalam, lagu tidak monoton dan sesuaikan dengan karakter dasar suara burung yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar